Rabu, 02 Februari 2011

Di Polsek Ngunut Ada 'Tengkorak'
Tulungagung,Jatimnet Online - Budaya malu dilingpup kerja Jajaran Kepolisian Resort Tulungagung diberlakukan. Hal itu diterapkan dengan harapan agar jajaran Polres Tulungagung dapat bekerja lebih optimal menangani perkara yang terjadi di masing-masih lingkup Polsek se Tulungagung.
Apel pasukan yang digelar belum lama ini, bendera hitam berlambang tengkorak diterimakan ke Kepolisian Sektor Ngunut. Polsek Ngunut yang dikomandani Kompol Supriyono, merupakan Polsek Urban. Dengan 'hadiah' dari Kapolres, diharapkan dapat memicu kerja di jajaran Polsek Ngunut.
Penyerahan bendera warna hitam bergambar tengkorak tersebut karena wilayahnya kebobolan pencuri dan belum dapat diatasi. Wakapolres Tulungagung, saat penyerahan bendera dasri kapolres, menyindir bahwa Ngunut sarang mafia vegasnya Tulungagung.
Dengan dapat 'anugerah' bendera dan sindiran Wakapolres, agar bisa dijadikan 'cemeti' untuk melecut penangan perkara diwilayah cepat teratasi, hal itu merupakan 'cambuk' dari Kapolres agar Kepolisian Tulungagung tak lengah dalam melakukan pengamanan.
Diperoleh informasi media ini, bertenggernya bendera hitam bergambar tengkorak karena telah terjadi pencurian kendaraan bermotor dengan korban Sulistiah (36), karyawati swasta dari Dusun Pasir Desa Junjung Kecamatan Sumbergempol Tulungangung. Kejadian pukul  14.00 wib. 
Disebutkan bahwa modus operandi pelaku diperkirakan masuk dalam rumah korban melalui jendela. Setelah pelaku ada didalam, berhasil membawa lari sepeda Suzuki satria F warna merah hitam AG 4879 RX, uang  Rp 30 ribu serta STNK yAng ada dalam dompet, HP Nokia warna biru, helm ink dan sepatu hitam.
Sementara itu, juga telah terjadi pencurian kendaraan bermotor korban dengan korban Yunita (31), karyawati swasta menetap di Lingkungan 08 Dusun Ngunut Kecamatan Ngunut Tulungagung tempat terjadinya pencurian
Ditempat lain, juga dilaporkan telah terjadi pencurian, pelaku berhasil menyikat mobil Xenia AG 1056 RJ warna silver. Tempat Kejadian Perkara (TKP) berada di Desa Pulosari pencuriaN sepeda motor Yamaha Vixson dan Honda Mega Pro, (bayu)

SMS Berantai Resahkan PNS & Guru Di Tulungangung
Tulungagung, Jatimnet Online - Memasuki bulan ke dua dan menyongsong tahun baru Imlek dan tahun ini memasuki tahun kelinci, di Tulungagung seperi 'Kelinci Percobaan' digoyang adanya SMS berantai.
SMS yang beredar luas, terutama dikalangan PNS serta para guru, sempat menjadi buah bibir dan menuai rasa gelisah bagi kalangan PNS dan guru yang menerima SMS. Dalam SMS berantai tersebut ada kesan tak bakal menerima pensiun.
Keresahan kalangan PNS dan guru, karena nantinya sesuai golongan akan menerima pesangon yang nilainya bervariasi sebagai ganti pensiun. Sampai berita ini ditayangkan, SMS masih menggulir ke beberapa nomor ponsel.
SMS tersebut (sesuai aslinya) berbunyi: ”BERITA TERKINI,Kepres no254/VII/10,tgl 1/11/2011 ttg perbaikan Gaji dan tjngan PNS TMT 1/01/2011:Baru turun td di Dinas. Gol  I 3 jt, Gol 2 5 jt, Gol 3 A-B  7,5 jt, Gol 3 C-D 8,5 jt, Gol  4A-B  9,5 jt, Gol 4C-E 12 jt. Td ada pensiun (Kiriman salinan dari BKD).” 
Atas beredarnya SMS tersebut, Kepala BKD Tulungagung Kusmadi melalui Sunaryo Kasubdin Peberdayaan Pegawai BKD Tulungagung via telpon 08123xxxxx (03/02/2011) mengatakan kepada media ini mengatakan “Tidak betul isu tersebut, membuat resah saja, saya juga menerima sms tersebut." ujarnya
Ditambahkan "Saya menghimbau para rekan-rekan PNS baik umun ataupun para PNS guru untuk tidak menggapi sms yang tidak bertanggung jawab tersebut.Tidak benar dan menyesatkan”.
Pesan singkat yang meresahkan dan membuat panik kalangan PNS dan para guru. tersimpan di ponsel redaksi dan SMS diterima dari  salah seorang guru Sekolah Dasar  Kecamatan Kalidawir via  no 085 23x xxx xx.
Sementara itu, ditempat terpisah, salah seorang staf Kepegawaian Dinas Pendidikan Tulungagung melalui ponsel 08133xxxxxx dengan nada serupa mengatakan ”Wah ngaco itu tidak benar semuanya, saya juga terima kiriman sms tersebut.Negara saja mau bayar utang masih bingung.Perbuatan orang kurang kerjaan”.(Bayu)
Satu Permintaan PPDI Kepada Pemerintah
"Hilangkan Perlakuan Diskriminasi"
Tulungagung,Jatimnet Online - Rasa jengkel dan nyaris putus asa menggelayut dalam bayang-bayang penuh harap agar persamaan hak diperlakukan secara merata dan sebagaimana semestinya.
Perangkat pemerintahan paling bawah, ditingkat desa. Kalau mau jujur saat ini terasa ada kesenjangan. Pemerintahan Desa sebagai ujung tombak jalur pemerintahan mulai dari pusat sebelum menjangkau pedusunan (kampung)
Perang pekerjaan di tingkat Pemerintahan Desa, bisa dikata memiliki peranan sangat penting sebagai layanan masyarakat yang sangat dekat untuk berbagai keperluan. Namun, ada indikasi perangkat desa di diskriminasi oleh pemerintah pusat.
Hal itu seperti diungkap nara sumber media ini mengatakan pula “Saya salah satu dari lima perwakilan yang masuk diruang rapat mewakili pengurus Persatuan Perangkat Desa Indonesia (PPDI). Ungkapnya
Dikatakan lebih jauh bahwa kehadiran 'duta desa' yang getol meminta atau melakukan tuntutan menghilangkan perlakuan diskriminasi dari pemerintah pusat terhadap keberadaan perangkat desa. 
Ditandaskan pula, kalau pemerintahan desa ada kepala desa dan perangkat kenapa yang diangkat PNS cuma Carik (Sekdes red). Jadi status itulah yang kita tuntut kepada pemerintah melalui Pak Menteri (Gamawan Fauzi Menteri Dalam Negeri red) sudah memberikan jawaban, walaupun yang pasti  pada tanggal 16-02- 2011“ ungkap Sujito Ketua PPDI Jawa Timur.
”Lima orang mengahadap lagi untuk mendengarkan langsung jawaban dari pak menteri, ada pendampingan dari pihak politisi dari Partai DPRI, hampir semua Fraksi DPR-RI sudah menyetujuinya, yang terakhir fraksi Demokrat.
Dari PKB Burhanudin Ansori akan mendampingi pada tangagl 16-02-211 dikantor Depdagri Jakarta.” terang perangkat Desa Tanjung Kalidawir yang telah mengabdi mulai 1989 silam.
“Saya tidak ingin ada diskriminasi yang ada di desa, tetapi dalam bentuk apa yang akan diberikan pada perangkat desa teknisnya besok  tanggal 16- 02-2010.” pria yang menjadi salah satu deklarator PPDI mengutip pernyataan Mendagri pada media ini diruang kerjanya (2/2/2011).
PPDI terbentuk 27/03/2006 silam dari rasa keperdulian para perangkat desa yang merasa disisihkan dan terdikriminasi oleh pemerintah pusat dengan mengangkat carik sebagai PNS, menjadi memicu berdirinya PPDI serta beberapa wadah seperti Parade Nusantara tidak bisa mewakili aspirasi mereka.
Burhanudin mengatakan ”Bupati (Heru Tjahjono Bupati Tulungagung red) sangat mendukung sekali beliau malah sempat berkata berjanji akan mengumpulkan bupati se Jatim untuk membahas bagaimana para perangkat bisa cepat diangkat menjadi PNS. Ujarnya
Ditambahkah juga "Kami mengusulkan tanpa sarat pada pemerintah agar semua perangkat diangakat menjadi PNS. Bagi yang tidak bisa diangkat karena tidak bisa memenuhi persyaratan harus digaji setara PNS gol 2A. ujarnya.
"Sekarang kami juga mengajukan untuk kenaikan tunjangan perangkat. Sekarang masih dalam pembahan di DPRD Tulunganung, insyallah gol seperti SMS dari kabag Pemerintahan (Drs.Bagus red).” pungkasnya.
Sementara itu, di tempat terpisah Kabag Pemerintahan Tulungagung Drs. Bagus via ponsel 081 335 xxx xxx mengatakan ”Terkait matreri itu masih dalam pembahasan dan saya tidak bisa espos. Mohon maklum”.
Sedangkan Wahyudi seketaris Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan Aset Daerah ketika dikonfirmasi via ponsel 081 25x xxx xx mengatakan ”Ada apa, saya dikantor mau persiapan  rapat”, ujarnya. (Bayu)

Evakuasi Mayat di kolam

FOKUS LENSA : Ketika Demo Itu Digelar

FOKUS LENSA : Ketika Demo Itu Digelar

FOKUS LENSA : Ketika Banjir Itu Datang.....

FOKUS LENSA : Ketika Banjir Itu Datang.....

Lensa Investigasi : Curanmor Di Tulungagung

Jatimnet Media Online

  ©HAPRA INDONESIA MEDIA GROUP JATIMNET MEDIA TANPA TINTA.