Minggu, 19 Desember 2010

Pelarangan Tambang Pasir Setengah Hati ?

Tulungagung Jatimnet Online - Berdasar riset sejak 1991 hingga 2004, aliran sungai Brantas  telah mengalami penurunan sekitar 4,5 meter. “Dari hasil riset kami, kawasan yang paling berdampak terhadap maraknya penambangan pasir mekanik adalah wilayah Mrican Kediri kota  hingga Nglengkong Nganjuk,” ungkapnya pada Jatimnet beberapa waktu yang lalu.
Bonari mengatakan, di Tulungagung, daerah aliran sungai yang paling berdampak akibat penambangan pasir mekanik Sungai Brantas, adalah sungai Ngrowo. 
Air sungai yang membelah Kota Tulungagung itu mengalami penurunan sekitar 2,5 meter. “Instilahnya, kondisi debet air mengalami devisit sendimen,” lanjutnya. Masih  menurut  Bonari, sebenarnya pendangkalan debit air sungai Brantas dapat dihindari jika aktivitas penambangan pasir mekanik tidak banyak dilakukan. 
Dampak lainnya  penurunan debet air mengakibatkan aliran Sungai Brantas tidak mampu mengaliri iringasi dan kawasan pertanian milik warga. “Masalahnya aliran sungai tidak mampu masuk melalui anak Sungai Brantas, karena poisisi air lebih rendah dibanding anak sungai,” katanya
Distribusi pasir yang berasal Gunung Kelud dan Gunung Arjuno sebagai salah satu hulu dari sungai Brantas sudah ditampung melalui kawah pasir. Sehingga, distribusi pasir yang terbawa arus sungai jumlahnya menjadi terbatas. 
Namun, kondisi itu tidak segera disadari penambang pasir. Mereka tetap menggali pasir dari sungai Brantas. “Kondisi ini mengakibatkan tebing dan tanggul sungai banyak yang tergerus. Pasalnya, jumlah pasir yang terbatas, tapi penambangan kian marak,” keluhnya.
Penambangan pasir mekanik belum begitu memberikan dampak secara signifikan di Tulungagung. Namun, kondisi  itu sudah dirasakan beberapa kota lain, seperti Kediri, Jombang dan Mojokerto. 
“Tulungagung, mungkin karena tergolong hulu sehingga belum terlalu berdampak. Beda dengan Kediri, salah satu tiang penyangga jembatan Semampir, saat ini sudah menggantung,” paparnya.
Dia mengatakan, jika debet air mendadak tinggi maka akan berbahaya. Semisal curah hujan tinggi. 
“Kondisi sungai Brantas, patut diwaspadai jika debet air tergolong siaga merah. Yakni, mencapai 1.000 meter per detik. Namun, untuk sementara ini, masih dalam kategori normal. Yakni, sekitar 800 meter kubik per detik, jika hujan deras terkadang siaga kuning atau sekitar 900 meter per kubik per detik,” pungkasnyanya. (Bayu)

Sabtu, 11 Desember 2010

FILM BENDERA SOBEK
Bangkitkan Semangat Dunia Akting di Jawa Timur
Tulungagung,Jatimnet Online - Kegiatan seni akting (teater/drama) di Jawa Timur ibarat hidup segan mati tak mau. Kemajuan tehnologi dan menjamurnya bangunan kokoh, nyaris merobohkan semangat seni peran di Jawa Timur.
    Melikik sekian tahun kebelakang, Jawa Timur sembat menjadi buah bibir dengan munculnya Niki Kosasih yang melegendakan Saur Sepuh menadi drama radio hingga diangkat ke layar lebar, sementara itu, dunia akting dengan kurun 2 tahunan digeber di Taman Budaya Jawa Timur dalam glar Lomba Drama Lima Kota.
    Tidak itu saja. Film 10 Nopember diproduksi kolosal dengan pemain mayoritas seniman teater yang dimotori Sam Abede Pareno dkk, setelah itu. hilangnya gedung Loka seni di komplek balai pemuda Surabaya kini menjadi gedung dewan dan kolektor naskah seni drama H. Muqid Fakturrozie berpulang menyusul Cholik Dimiyati, seni teater makin tersisih.
    Munculnya tehnologi dan semarak sinetron di TV juga menjadi Taman Budaya Jawa Timur terasa sepi seninam teater berlatih, nyaris Jawa Timur sepi dunia akting. Lomba Drama Lima Kota tak tahu rimbanya, Persatuan artis teater telah pula tergeser.
    Kondisi demikian memperpuruk dunia akting meskipun Jawa Timur telah menelurkan beberapa pemain film layar lebar seperti Aneke Putri yang berangkat dari dunia akting di Sanggar Netral yang didirikan almarhum Yayak Dermawan Jaya.
    Bendera Sobek, judul film yang segera diproduksi dan menempatkan lokasi syutting di Jawa Timur  diproduksi PT Rajawali Megah Vision bekerja sama dengan Telkom Flexi, akan didaftarkan untuk mengikuti 12 festival film internasional di berbagai negara pada 2011.
    Gebrakan produksi film dan bakal mengambil pemain serta shetting di Jawa Timur, pencarian bakat main film digelar dengan melakukan audisi di sejumlah lokasi yang ada di Jawa Timur, diantaranya dilakukan di Radio Aura FM di kawasan Jabon Kalidawir Tulungagung.
    Pemilihan audisi untuk Tulungagung, sebuah terobosan yang jeli pihak Flexy. Hal ini karena dari Tulungagung pula telah mencuat dan tak asing lagi.  Ki Siswo pendiri ketoprak Siswo Budoyo yang pernah menetap di Undaan peneleh Surabaya, merambat hingga kelompok jaranan Safitri Putro.
    Belum lama ini, putra daerah Tulungagung yang pernah menjabat ketua Dewan Kesenian Bojonegoro dan saat ini menjadi Kapolsekta Mojoroto Kediri berhasil menggelar ketoprak beberapa malam dengan gemilang sebagai bintang tamu dengan pemain beberapa petinggi Pemkab Tulungagung.
    Upaya Dody dalam menekuni dunia seni diluar jam dinas sebagai abdi negara perlu kiranya menjadi panutan untuk bersabar dan tetap tekun mendalami bidang seni. Hal ini meskipun antara seni panggung dan seni sinema berbeda, namun memiliki akar yang sama yaitu seni peran atau akting.
    Dengan penggarapan film layar lebar Bendera Sobek semoga kembali memicu seni peran dibangkitkan kembali di Jawa Timur dan untuk mencari bobot, tentunya ajang festival di gedung Cak Durasim Taman Budaya Jawa Timur akan tambah memberikan semangat.
    Hal itu, tentu perlu dukungan semua fihak, terutapa lembaga terkait yang peduli adanya pelestarian seni dan pengembangan bakat berkesenian di dareah-daerah yang ada di Jawa Timur.
    Saat ini hingga akhir Desember, Telkom Flexi dan tim produksi film bertema perjuangan itu sedang menggelar program "Kejar Bintang" untuk calon pemerannya dengan pelaksanaan audisi yang dilakukan di seluruh kota di Jawa Timur, lanjut Dwi Ilalang, sekaligus menjajaki potensi pasar penonton film "Bendera Sobek".
   
FLEXY MENJARING KONSUMEN
    Gebrakan pembuatan film layar lebar berjudul Bendera Sobek, apapun alasannya adalah memasarkan produk dan meraih keuntungan. Untuk film Bendera Sobek, Flexy berani merangkul dunia sinema merupakan langkah jitu. selain berpromosi juga meraih dapat menggaet pelanggan baru, minimal sejumlah peserta audisi yang digelar.
    "Kerja sama dengan RMV ini merupakan win-win partnership dan kami memilih RMV karena mereka sudah memiliki visi yang sama dengan Telkom Flexi," tutur Suparwiyanto.
Kesamaan visi itu, lanjut Suparwiyanto, terlihat dengan adanya keinginan kedua belah pihak untuk lebih memanjakan pelanggan pada masa mendatang, yakni melalui validasi data peserta audisi yang akan memudahkan Flexi dalam mengatur preferensi pelanggan.
Ia memperkirakan peserta audisi film "Bendera Sobek" yang disutradarai Dwi Ilalang itu, bisa mencapai satu juta orang.
"Secara otomatis peserta audisi akan menjadi pelanggan baru Flexi di area Jawa Timur. Peserta audisi juga telah mendapat jaminan asuransi selama proses produksi berlangsung," tutur Suparwiyanto belum lama ini (Yu)

Jumat, 24 September 2010

Ketika Warga tidur Lelap

Selang Elpiji Bocor Atap Rumah Hancur
Tulungagung,Jatimnet - Warga Desa Bulus Kecamatan Bandung Kabupaten Tulungagung, dini hari tadi sekitar puklul 01.00 wib  ketika tidur nyenyak tiba-tiba dikejutkan adanya ledakan cukup keras.
    Dari sumber yang diperoleh Jatimnet, ledakan berasal dari dapur rumah milik Suharjito (61) warga setempat. Akibat ledakan, atap dan genting dapur jebol berantakan, sementara itu barang-barang yang berada didapur rusak.
    Ledakan tabung gas elpiji isi 12 Kg tersebut, berasal menurut keterangan sumber Jatimnet di TKP (Tempat Kejadian Perkara), mengatakan bahwa penyebabnya karena selang yang menempel pada regulator mengalami kebocoran.(Yu)

Senin, 20 September 2010

Pungli Ala PGRI Tulungagung

Tulungagung,Jatimet –Beberapa guru di Kabupaten Tulungagung  merasa dipungli  oleh PGRI. Pasalnya mereka tidak merasa menjadi anggota tetapi di struk gaji tetap terpotong  Rp 20.000. Terdapat catatan sebagai pembayaran iuran PGRI.
Salah seorang sumber mengatakan bahwa meski terpotong Rp 20.000, tapi bagi sangat memberatkan kalangan guru. Apalagi dengan penggunaan anggaran yang tidak jelas dan transparan. Sedangkan Suharno ketua PGRI PD II Tulungagung 2 preode tersebut ketika di konfirmasi Jatimnet via telpon 08138xxxxxxx menyanggah adanya pungli tersebut.
Kepada Jatimnet, Suharno mengatakan  ”Tidak benar terjadi  pemotongan bagi guru PNS yang tidak  terdaftar di PGRI. Semuanya didata dengan pengurus di kecamatan masing-masing. Semuanya transaparan pemotongan maupun pengunaannya.” Ujarnya.
Masih menurut Suharno yang menjabat Seketaris Disparbud Tulungagung mengatakan ”Kami memberikan rincian setiap rapat pengurus di tingkat kecamatan” Ujarnya. Suharno menambahkan “Iuran Rp 2.000 per bulan anggota diberikan untuk Pengurus Pusat PGRI  Rp 200, PD I Rp 400, PD II Rp 600 dan cabang ranting Rp 800.” tandasnya.
Suharno juga menambahkan “Anggaran tersebut kami gunakan untuk pengembangan kinerja kegiatan organisasi PGRI. Mulai dari sarasehan, rapat di Pusat ataupun kegiatan lainya“. Lebih lanjut Suharno mengatakan ”Di Tulungagung terdata jumblah  anggota PGRI sekitar 10.162 yang paling aktif membayar hanya sekitar 550 guru saja. Itupun cuma guru SD saja” Ungkapnya. (yu)

Sabtu, 18 September 2010

Ribuan Tanaman Palawija di Tulungagung

Terancam Gagal Panen
Tulungagung,Jatimnet – Turunnya hujan beberapa hari ini di Kabupaten Tulungagung telah membuyarkan lamunan petani untuk menuai hasil. Akibat hujan dengan curah cukup tinggi dan terkadang disertai angin,.
Abibatnya hamparan ribuan tanaman palawija khususnya jagung rusak diterjang air hujan membawa dampak rusaknya ribuan tanaman palawijaya dan jagung petani bantuan dari Bupati Tulungagagung Ir Heru Tjahjono MM akibat terendam air
Daerah yang terdapat tanaman jagung serta kedelai yang terancam gagal panen  di Kabupaten Tulungagung menyebar di beberapa wilayah kecamatan yaitu Kecamatan Boyolangu, Campurdarat, Pakel, Kalidawir, Ngunut, Rejotangan, Gondang, Bandung, Besuki dan Sumbergempol
Tatang Suhartono kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan Kabupaten Tulungagung, tentang rusaknya lahan tanaman warga. Kepada Jatimnet dan Hapra Indonesia mengatakan bahwa dari beberapa jenis tanaman palawija yang mengalami kerusakan tersebut luas total tanaman kedelai 2433 Ha.
Menurut Tatang pula, lahan tanaman kedelai yang terkena dampak banjir 2.416 Ha, sementara yang mengalami puso 1999 Ha, atau hampir 83 persen dari total tanaman. "Hujan deras beberapa hari ini benar-benar menjadi pukulan bagi petani kita. Setidaknya 1.999,5 hektare tanaman kedelai terancam gagal panen," ujarnya
Masih menurut Tatang, "Kedua jenis tanaman tersebut rentan mati jika terendam air. Pasalnya, akar tumbuhan kedua jenis tanaman itu memerlukan oksigen yang cukup.Kalau hujannya masih terus-terusan turun, seluruh tanaman palawija yang ada akan puso semua” ujarnya.
Untuk mengatasi gagal panen di 10 kecmatan tersebut, Dinas Pertanian Tanaman Pangan Kabupaten Tulungagung telah menyiapkan bantuan benih padi SS (Stock sheet) jenis Ciherang sebagai penggantinya Setidaknya ada 48 ton benih yang akan dipersiapkan untuk mengantisipasi areal yang terkena banjir”Pungkasnya.(Yu)

Gara Gara Bupati Cabut Raperda Miras ?

DEMO AKAN BERLANJUT 
Tulungagung, Jatimnet - Untuk kali kesekian gelar demo menentang Perda  yang mengatur soal penjualan minuman keras (miras) di Kabupaten Tulungagung. Rencana gelar demo, semakin tajam dibawah komando tokoh LSM Heri Widodo,, Kismo, Jonjik dkk.
    Koordinator Malikum Hery Widodo, menyesalkan sikap Bupati Tulungagung, Ir Heru Tjahjono MM yang tiba-tiba mencabut Raperda miras, kendati pembahasannya di DPRD Tulungagung belum selesai. Perda tentang miras dengan catatan dapat berdayaguna bagi masyarakat. Semisal soal pengawasan perdaran dan perizinan miras.
    Sedang Informasi yang diterima redaksi, dalam rencana demo besar tersebut akan mempertanyakan tentang soal perijian dan dituding Pemkab Tulungagung tak adil damam memberikan izin penjualan miras.
    Menurut nara sumber kita, mengatakan mengapa hanya toko Seneng saja yang diberi izin sedang yang lainnya tak mendapatkan izin. Kisno CS ketika berada di mana akan digelar demo, mengecek keadaan izin miras dengan tujuan scenario untuk menjebak Kadisindag dan bupati Tulungagung.
    Sementara itu, Ketua MUI Tulungagung KH Hadi Muhammad Mahfudz (Gus Hadi) CS saat ini juga sedang melakukan persiapan kontra demo. Untuk demo yang bakal digelar, konsentrasi dipecah dengan 4 titik arah berkumpul dengan sasaran Indag dan Pemkab. 
    Sesuai dengan rencana dari arah utara Korlap Jonjik Mangujang (selaku penyandang dana) dan Kismo barat Beni Café 200, timur dan selatan  Tondo pemilik Café Londo. Masing-masing mereka menggalang sedikitnya 100 orang masa.
    Akankah demo terhadap rencana Pemkab Tulungagung dalam menggulirkan Paperda hingga menjadi Perda bakal berlangsung,  Sedang pada Pasal 21 Perda Nomor 14 Tahun 1985 yang menetapkan ancaman pidana kurungan selama-lamanya 3 (tiga) bulan atau denda sebanyak-banyaknya Rp. 50 ribu sampai saat ini belum dicabut/.
    Sumber Jatimnet dan Hapra Indonesia mengatakan bahwa sanksi yang dijatuhkan sesuai yang diatur Pasal 21 Perda nomor 14 tersebut sangat ringan tidak sesuai dengan dampak yang ditimbulkan adanya penjualan miras.
    Sanksi terebut tidak memberikan efek jera bagi penjual minuman beralkohol illegal karena nilai denda Rp 50 ribu saat ini terlalu kecil tak sebanding dengan harga miras yang dijual, khususnya yang dikemas dalam botol berbentuk gepeng dan tertera kadar alkoholnya 40%.
    Salah seorang anggota organisasi kepemudaan mengomentari ringannya denda lebih murah dibandih harga satu botol miras yang dipatok harga sekitar Rp 80 ribu. Sementara itu, pohak Pengadilan Tulungagung tak bisa berbuat banyak.
    Pengadilan hanya dapat menjatuhkan sanksi sesuai ketentuan Perda perijinan yang dibuat dan diberlakukan oleh Pemerintah Daerah. Sanksi terhadap pelanggar Perda tersebut sangat ringat dan pengadilah tak punya wewenang menjatuhkan sanksi diluar ketentuan pasal yang mengaturnya.
    Sementara itu, berdasar asas legalitas sebagaimana termaktub dalam Pasal 1 KUHPidana, Pengadilan hanya dapat menjatuhkan sanksi berdasar peraturan perundang-undangan yang ada.
    Sehingga mengingat penjualan minuman beralkohol terkait dengan bidang perijinan yang kewenangannya dimiliki oleh Pemda maka Hakim hanya dapat dibenarkan untuk menggunakan Perda tentang Minuman Beralkohol.
    Hal itu sebagai dasar hukum dalam pemeriksaan dan penjatuhan sanksi bagi penjual yang melanggar ketentuan perijinan; Adapun kedudukan KUHPidana dalam konteks minuman beralkohol hanyalah berkaitan dengan penindakan bagi pengguna saja
    Sementara itu, info terkini yang diterima Hapra Indonesia, persiapan demo yang telah matang dan siap digerakkan untuk digelar, sampai saat in  izin demo belum turun.
    Sedang beberapa sumber mengatakan beberapa pihak khususnya elemen masyarakat (LSM dan tokoh agamis) banyak yang menolak Paguyuban Warung dan Hiburan Tulungagung (Pawahita) menyatakan setuju dengan Raperda yang kini sedang digodok oleh komisi II DPRD Tulungagung.
    Saat ini, peredaran minuman beralkohol yang terjadi di Hotel, Restoran, Tempat - Tempat Hiburan (Karaoke, Café) didasarkan pada ijin yang dikeluarkan oleh Pemerintah Propinsi Jatim.
    Sehingga hanya dapat dikendalikan sepanjang ada dasar hukum berupa Perda Kabupaten sebagai peraturan yang akan membatasi daya laku perijinan yang dikeluarkan oleh Pemerintah Propinsi Jawa Timur.(Yu)

Jumat, 03 September 2010

Bantuan Kambing Cross Booer
Di Tulungagung

Lenyap Dimakan Tikus ?
Program bantuan kambing Cross Booer kepada kelompok tani ini cukup bagus pada awalnya bila tidak hanya seremonial apa gunanya. Pihak terkait juga harus mendengarkan keluhan para peternak penerima bantuan kambing tersebut

Tulungaggung,Jatimnet - Program bantuan kambing jenis Cross Booer dari Kementerian Sosial yang diberikan pada 2005 silam terhadap 68 kelompok usaha ternak bersama (Kube) di Kecamatan Pagerwojo. Rata-rata setiap kelompok mendapatkan bantuan rata-rata 30 ekor kambing.
Sayangnya bantuan hewan ternah berupa kambing tersebut ternyata nyaris tak tersisa, padahal jika bantuan tersebut jika diujudkan dalam bentuk uang, dana yang dikucurkan untuk bantuan hewan ternak tersebut terhadap 68 Kube besarnya mencapai sekitar Rp 7,5 miliar.
Besarnya nilai uang tersebut, mengingat harga setiap rekor kambing Cross Boor Rp 3 juta sampai 7,5 juta. Sedang SW (52), nara sumber Jatimnet & Hapra mengatakan bahwa para peternak yang memperoleh bantuan kambing Cross Booer harus mengeluarkan dana pendamping, diwujudkan untuk pembangunan kandang masing-masing kelompok Rp 5 juta”
SW juga mengatakan ”Sekarang buktinya banyak kandang yang mangkrak tanpa isi” ujarnya. SW juga menambahkan bahwa Komisi II DPRD Tlungagung akan menindak lajuti hal tersebut dengan meminta dinas terkait tuntuk segera mengecek kebenaran informasi ini.
“Program bantuan kambing Cross Booer kepada kelompok tani ini cukup bagus pada awalnya bila tidak hanya seremonial apa gunanya. Pihak terkait juga harus mendengarkan keluhan para peternak penerima bantuan kambing tersebut,” ujar Heru Santoso politikus PDI yang menjabat sekretaris komisi II disela-seka rapat komisi pada Jatimnet & Hapra.
Heru Santoso juga mengatakan “Mereka harus segera koordinasi dengan Depsos pusat selaku kuasa program. Agar ke depan program tersebut tidak sia-sia,” pungkasnya.
Ditempat terpisah melalui ponsel 081335xxxxxxx Kabag Humas Tulungagung Maryani saat dikonfirmasi mengenai bantuan itu mengatakan “Untuk masalah itu, kami belum bisa memberikan keterangan karena harus koordinasi terlebih dulu dengan Dinsosnakertrans,” ujar Maryani.(Yusan)

PROSES SERTIFIKASI DI TULUNGAGUNG LAMBAT
Tanah ‘Berpindah Tangan’ Ancam Aset Pemkab
Karena kendala dana yang tersedia untuk sertifikasi, Pemkab Tulungagung rawan kehilangan aset berupa lahan tanah yang telah bercokol bangunan, bahkan ada aset yang digunakan pihak ke tiga untuk membuka lahan bisnis.
Hilangnya aset tersebut, jika tak segera diatasi, maka aset milik Pemkab akan benar-benar lepas dan sertifikat di miliki pihak ke tiga. Akankah hal tersebut terjadi ? masih ada upaya penyelematan aset, namun entah bagaimana realisasinya nanti

Tulungaggung,Jatimnet/Hapra Indonesia - Diatas lahan tanah milik Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tulungagung telah bercokol bangunan untuk instansi penting, diantaranya bangunan untuk pendidikan. Selain itu ada aset milik Pemkab Tulungagung yang disewakan untuk pihak ke tiga.
Sesuai penelusuran Tim Hapra Indonesia, di Kantor Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kabupaten Tulungagung tercatat data tanah milik Pemkab Tulungnagung luasnya 222,93 hektar.
Aset Pemkab Tulungagung berupa tanah tersebut sangat rawan untuk berpindah tangan, hal tersebut, dari beberapa sumber mengatakan karena pelaksanaan proses sertifikasi tanah akses milik Pemkab sangat lamban.
Rumor yang berkembang, rawannya aset berupa tanah milik Pemkab Tulungagung, Kepada Hapra Indonesia, Hendry Setiawan Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Pemkab Tulungagung membenarkan adanya rumor tersebut.
Hendry Setiawan. bahkan mengatakan “Aset tanah milik pemkab kini banyak berdiri instansi-instansi penting, seperti sekolah. Selain itu juga disewa oleh pihak kedua, untuk lokasi hiburan malam dan super market.
Seperti tanah di jalan Agus salim, kami dalam waktu dekat akan mensertifikasikan 30 aset setiap tahunnya serta memasang tanda kepemilikan lahan seperti di Lembu Peteng” Tandas Hendry Setiawan pada HAPRA via ponsel 08123xxxxxx beberapa waktu lalu.
Lambatnya proses sertifikasi, disebabkan oleh kendala pendanaan serta tidak adanya laporan dari SKPD adanya aset diwilayahnya. Lahan yang belum bersertifikat serta teridentifikasi, rawan menimbulkan konflik serta berpindah tangan.
"Kami akan terus melakukan identifikasi, agar tanah pemkab berpindah tangan secara per orangan atau instansi," pungkasnya Hendry Setiawan.(Sanyu)

Rapot Merah:
OPERASI PEKAT JANGAN JADI DEGELAN
APARAT & YANG BERBUAT SUDAH LEKAT ?
Gencarnya operasi Pekat untuk membuat warga merasa aman dan nyaman, di Kabupaten Tulungagung dikotori ‘Rapot Merah’ karena beberapa oknum penegak hukum lengket dengan pelanggar ibarat besi dan mahnet ?
Dari informasi yang masuk keredaksi dan dilakukan tindakan investigasi, hasilnya membuat malu Lembaga Kepolisian RI yang baru saja melakukan likuidasi Polwil dan Pilwiltabes. Operasi dari aparat yang balik kantor dengan nihil namun di kantong ada lembaran rupiah, kapan berakhir ?

Tulungaggung,Jatimnet/Hapra Indonesia– Terjadinya tindak kejahatan pencurian disertai kekerasan dan adanya perkosaan dipicu mudahnya mencari dan mengonsumsi miras dan video porno baik dalam bentuk kepingan CD maupun tayangan di ponsel.
Rumpun pelanggaran hukum dari miras, judi, prostitusi dan pornografi terangkum dengan sebutan Pekat (Penyakit Masyarakat). Untuk menjadikan suasana lingkungan masyarakat yang aman dan tenteram sertan nyaman, Pekat tak bisa diremehkan dan harus dikikis karena Pekat tak pernah habis.
Peluit dan tabuhan genderang perang terhadap Pekat sudah lama berjalan, namun masih ada yang menjadikan momen sebagai ‘dagelan’ demi kepentingan pribadi membelokkan tugas dengan seragam Polri.
Operasi Pekat, dilakukan dengan ujut pengamanan dan aparatpun rajin melakukan tugasnya, sayang masih ada oknum yang ‘belok’ sehingga tugas nya hanya mirip dagelan yang ujung-ujungnya upeti damai.
Pengamatan Hapra Indonesia di wilayah Kepolisian Resort Tulungagung, sudah bukan rahasia lagi jika beberapa tempat perjudian merupakan salah satu yang sering didatangi oknum aparat, konon di perjudian paling lancar menyetor uang keamanan.
Upeti yang diterimakan ke oknum aparat, menjadikan kawasan tersebut aman. tetapi bukan aman tak ada perjudian namun perjudian aman karena tanpa ada penindakan hukum atas pelanggaran yang dilakukan.
Sesuai info yang masuk dan Hapra Indonesia melakukan investigasi dilapangan, aparat yang sedang tugas piket keliling biasanya berjumlah tiga sampai empat orang bertandang di perjudian. Untuk harian, biasa ketua galang yang biasa disebut menyetor Rp 10 sampai Rp 30 ribu rupiah.
Jumlah uang setoran ke oknum aparat akan bertambah menjelang perayaan Agustusan dengan jatah tetap plus jatah lain yang dikatakan untuk biaya pengecatan kantor. Kalau memang benar demikian, berarti cat yaang ada dibangunan kantor kepolisian aroma cat berganti aroma judi.
Disamping itu pada hari ulang tahun kepolisian, rumah judi, rumah bordir, dan perkumpulan preman harus menyumbang sejumlah uang untuk membiayai pertunjukan hiburan yang digelar di kantor polisi.
Dalam setahun, tidak hanya pada Agustusan saja para ketua menyetor uang lebih. Jika ada kepala kantor polisi yang pindah tugas, perkumpulan yang sudah digalang juga harus menyiapkan kenang-kenangan.
Pada bulan bulan tertentu para aparat mengadakan operasi yang biasa disebut operasi pekat dengan sasaran tempat yang dianggap sebagai sarang “Penyamun’. Sayangnya operasi tersebut hanya bersifat seremonial belaka pasalnya telah terjadi pengkondisian oleh beberapa oknum aparat kepolisian.
Diwilayah segitiga emas Tulungagung selatan biasa disebut terjadi penggalangan terang-terangan oleh beberapa oknum parat tanpa bisa disentuh oleh oleh aparat. “Mereka kadang datang dengan berpakain dinas serta kendaraan dinas.
Nara sumber yang meminta jati dirinya hanya untuk redaksi mengatakan bahwa diantara aparat tersebut adalah ‘A’ anggota Polsek Rejotangan membekingi beking judi togel, sabung ayam dan tempat hiburan malam,
Sedang ‘Y’ anggota Polsek Tanggunggunung di sabung ayam, togel sarta temat hiburan malam, kalau Ngunut hampir semua anggota Reskrim minta jatah judi di lokalisai” akunya dengan wanti-wanti namanya tidak disebut untuk konsumsi pembaca Hapra Indonesia.
“Malah ada anggota Polsek Bonyolangu berdomisili di Kalidawir yang menjadi jandar judi dengan istilah telungpuluhan (tigapuluhan red)” tambahanya dengan menyebutkan beberapa nama oknum yang biasa genjayangan mebekingi tempat perjudian di sarang penyamun. (Sanyu)
Pantai Popoh Kian Kokoh
Diandalkan Tulungagung Sedot Wisatawan
Sejak dahulu, Pantai Popoh di pantai selatan yang ada di Kabupaten Tulungagung merupakan salah satu tujuan kunjungan wisata Bahari di Jawa Timur dengan keelokan teluk nya masih perawan.
Saat ini, Pantai Popoh yang pernah ‘diopeni’ almarhum bos PR Retjo Pentung semakin asri dan membuat pengunjung kerasan dengan fasilitas yang terus ditingkatkan. Pernik benda souvenir dan pasar ikan yang ada menambah betah wisatawan di Pantai Popoh

Tulungaggung, Jatimnet/Hapra Indonesia– Kabupaten Tulunagung, memiliki hamparan pantai selatan, menjadikan Tulungagung sebagai salah satu wilayah kunjungan wisatawan Nusantara (Wisnu) maupun wisatawan mancanegara (Wisman).
Salah satu lokasi strategis sebagai obyek wisata di Tulungagung adalah Pantai Popoh. Pantai yangh berada di bibir samudera Indonesia dan taka sing lagi dengan legenda mistis Nyi Roro Kidul yang sudah taka sing lagi.
Dari jalan menuju Pantai Popoh yang memiliki jarah tempuh sekitar 30 Km dari Alun-alun Tulungagung, sepanjang jalan mata diredupkan dengan tanaman yang menghijau, kian dekat pantai udara semilir segar dan tak ada kebisingan seperti di kota.
Saat menuju Pantai Popoh, para pelancong juga dapat mengunjungi sentra kerajinan batu Onyx. Karejinan ini masuk salah satu produk unggulan Kabupaten Tulungagung dalam pembuat dan memasarkan kerajinan oleh warga setempat.
Pantai Popoh, memang sangat layak sebagai daerah kunjungan wisata, hal ini karena penanganan wisata Pantai Popoh dikerjakan dengan serius dan sentuhan keindahan nuansa alami dengan kelengkapan sarana wisata berbagai fasilitas kebutuhan wisatawan.
Pantai ini berbentuk teluk sehingga suasana tercipta yang khas di dalamnya. Deburan ombak Laut Selatan yang penuh pesona magis, angin laut yang tidak begitu kuat, karang payung yang menyembul dari bawah laut, keindahan gunung disekitar teluk, dan dan "Reco Sewu" telah menjadi daya tarik utama pantai ini.
Di sekitar Pantai Popoh Indah juga terdapat penginapan yang langsung menghadap laut, selain itu juga ada pasar ikan, berbagai macam penjual souvenir, kebun binatang, dan taman bermain. (Yu)

Rata PenuhOutbond Pasir Putih Di Alun-Alun
Hiburan & Permaian Baru Buat Warga Tulungagung
Pemerintah Kabupaten Tulungagung, dalam berbenah diri dan menjadikan Tulungagung aman, tenteram dan nyaman selalu berbenah diri memenuhi kebutuhan warganya.
Taman Kusuma Wicitra, yang pernah membuat risih pengunjung, kini berbalik arah. Tak ada lagi menjadi bursa transaksi sex dan narkoba yang tak patut dilihat anak-anak, sebaliknya alun-alun Tulungagung menjadi tujuan utama warga kota mencari hiburan yang murah meriah dan nyaman.

Tulungaggung, Jatimnet -Pembangunan diberbagai dibang untuk mempercantik dan memenuhi kebutuhan warga Tulungagung terus dikebut untuk mengangkat Tulungagung agar lebih maju tak mau kalah dengan daerah seputar Kabupaten ‘Kota Marmer’
Pembangunan peningkatan sarana umum diberbagai sector, ternyata Pemkab Tulungagung tak melupakan warga yang membutuhkan sarana rilek melakukan rekereasi, khususnya warga kota Tulungagung untuk melepas kejenuhan sepekan bekerja.
Saat ini, Taman Kusuma Wicitra (alun-alun) di depan pendapa Pemkab yang telah tertata apik dan bersih semakin ramai pengunjung. Penambahan sarana bermain berupa Outbond telah menyedot pengunjung lebih banyak disbanding hari-hari sebelumnya.
Tentang sarana rekreasi dan hiburan tersebut, dikatakan oleh Maryani selaku Kabag Humas Pemkab Tulungagung kepada Hapra, “Peningkatan pengunjung terjadi sejak hari libur lalu sampai sekarang karena adanya penambahan fasilitas permainan outbond dialun-alun.
Dikatakan juga oleh Maryani bahwa Pemerintah Kabupaten Tulungagung selalu mengupayakan menjadikan Taman Kusuma Wicitra menjadi sebuah taman bermain anak-anak dan keluarga”.
Sementara itu, ditempat terpisah Kasubdin Pertamanan Tata Kota Drs.Fahoni menambahkan senada dengan Maryani dan menambahkan ”Kita mengharapkan agar para pengunjung untuk selalu menjaga kebersihan dan keindahan taman” ujarnya.
Fahoni juga menambahkan dan mengatakan “Kita juga memperluas, areal hamparan pasir dengan menambah tali diatas hamparan pasir pantai sebagai arena outbond bagi anak-anak. Dan ini tentu akan semakin membuat anak-anak kerasan serta bias berfungsi sebagai arena pembelajaran” tandasnya.
“Lebih lanjut mantan Kasuhbdin Ekonomi ini mengatakan ”Taman Kusuma Wicitra dikunjungi bukan hanya siang hari saja, tetapi pada malam hari-pun masih ramai dijadikan tempat rekreasi gratis bagi warga Tulungagung dan sekitar.” (Yu)

Minggu, 04 Juli 2010

BELI BAWANG HP MELAYANG
Tulungagung, Jatimnet Online – Siti Rohman (32) alamat Dusun Bendiljet Desa Karangtalun Kecamatan Kalidawir Kabupaten Tulungagung tadi pagi sekitar pukul 07.30 wib saat membeli bawang merah di pasar Desa Karangtalun merasakan didekati seorang wanita yang belum pernah dikenal sebelumnya.
Karena belum mengenal itulah dirinya berupaya untuk menghindar, namun belakangan diketahui orang yang sejak dirinya masuk pasar membuntuti terus berupaya mendekat, ternyata orang tersebut memang sengaja untuk mengambil barang miliknya.
Sesuai laporan yang disampaikan ke Mapolsek Kalidawir, dikatakan oleh Supomo Kanit Serse mewaliki Kapolsek Kalidawir AKP Reta Handiyana, mengatakan kepada Jatimnet Online diruang kerjanya bahwa HP milik korban merek Nokia type 3120 warna hitam silver yang ditaruh (diletakkan) di saku jaket sebelah kanan diembat pelaku.
Dikatakan Supomo juga bahwa pelaku yang bernama Karyati Binti Kaserin (alm) warga Plnadangan Desa Boro kecamatan Kedungwaru Kabupaten Tulungagung saat ini telah ditahan di Mapolsek Kalidawir.
Penahanan terhadap pelaku, ini merupakan kali kedua dirinya ditahan dengan kasus yang serupa. Pertama pelaku ditangkap dan ditahan diwilayah kerja Polsek Kandat Kabupaten Kediri.(San)

Rabu, 30 Juni 2010

SEBUAH REALISASI E-KTP
DI TULUNGAGUNG
Tulungagung Jatimnet - “Awal pelaksanannya secara nasional E-KTP akan direalisasikan akhir tahun 2011, tapi dari hasil rapat diundur satu tahun,” ujarnya ujar Kadis Kependudukan dan catatan sipil Tulungagung,
Drs Eko Sugiono MM, Tulungagung pada Jatimnet diruang kerjanya beberapa waktu yang lalu.Saat ini, Dispenduk Capil Pemkab Tulungagung sedang memproses pemutakhiran data penduduk dalam rangka pelaksanaan realisasi E-KTP tersebut.
Dananya dari APBN, karenanya, besar kemungkinan nanti masyarakat akan mendapat E-KTP gratis. “Untuk seluruh Jatim, dana pemutakhiran data penduduk sekitar Rp 48 miliar,” terangnya.
Sementara itu disinggung soal kesiapan Tulungagung menghadapi pelaksanaan E-KTP secara nasional, pihaknya sudah mempersiapkan termasuk peralatan pendukung online di tiga kecamatan yang terkendala jaringan internet.
,
Kecamatan adalah Pegerwojo, Pucanglaban dan Tanggunggunung. Sayangnya, ketiga Kecamatan itu belum bisa online karena kendala jaringan internet. “Kami optimis tahun 2012 semuanya sudah siap untuk online secara penuh, dengan menggunakan system opersional radio kendala di 3 kecamatan tersebut bisa teratasi”pungkasnya. (Yu)

Kamis, 24 Juni 2010

DIKETEMUKAN BAYI DI DAM NGUNUT
DIPERKIRAKAN DIBUNUH SEBELUM DIBUANG
Tulungagung,Jatimnet - Pada Hari Jum’at 25 Juni 2010 sekitar pukul 10.00 wib di Dam KD2 yang berada di Desa Karangsari Kecamatan Rejotangan telah diketemukan bayi dengan kondisi yang mengenaskan.
Kali pertama yang menemukan mayat adalah Sugeng (44) dan dan Muladi (47) Pengawai Pengairan alamat Desa/Kecamatan Ngunut Kabupaten Tulungagung.
Menurut informasi yang diterima Jatimnet, mayat bayi yang diketemukan memiliki ciri sesuai hasil visum et repertum, jenis kelamin perempuan, Kondisi bayi lidah menjulur, tali pusar dipotong dengan gunting, rambut hitam, mata mlotot, serta rusak.
Selain itu, leher mayat bayi patat, sedang umur diperkirakan berusia 4 hari. Panjang bayi 50 cm. Saat diketemukan, bayi tersebut tersangkut di dam. Saat itu dam akan ditutup, namun tiba-tiba muncul bayi.
Perkiraan sebelum bayi dibuang di dam, terlebih dahulu dibunuh. Laporan tentang diketemukan bayi tersebut ke Mapolsek Rejotangan, Kapolsek AKP Slamet melalui Kanit Reskrim Polsek Rejotangan Gatot dan dikatakan ke Jatimnet saat dikonfirmasi tadi jam 12.55 wib. (b@yu)
Tebal
GEDUNG BRI CABANG NGUNUT 2
HARI INI AMBRUK
Tulungnagung,Jatimnet Online - Hari Jumat 25 Juni 2010 pukul 11.00 wib bangunan gedung BRI Cabang Ngunut 2 Desa Panjer Kecamatan Rejotangan Kabupaten Tulungagung. Info yang diterima Jatimnet, menyatakan bahwa bangunan tersebut milik Lilik Rahayu alias Cik Ndut.
BRI Cabang Ngunut 2 dikepalai oleh Agus Winarto (46 dan memiliki 10 orang staf. Kejadian ambruknya bangunan Gedung BRI Cabang Ngunut 2 tidak ada korban jiwa, sementara itu kerugian material, belum terinci. (b@yu)

Senin, 21 Juni 2010

TAK ADA KESEPAKATAN DALAM UNJUK RASA,
BAKAL KERAHKAN LEBIH BANYAK LAGI
Tulungagung,Jatimnet online – Saat ini telah terjadi aksi demo bertempat di Kantor Dinas Pengairan Kabupaten Tulungagung. Diperoleh keterangan di tempat, demo yang semula akan dimotori oleh LSM Mangku Bumi yang tadi pagi info diperoleh Jatimnet, ternyata tidak jadi.
Hal tersebut karena masyarakat menghendaki demo secara murni yang dipimpin oleh sesepuh desa tersebut. Demo yang saat saat ini sedang berlangsung, sebelum berangkat masyarakat berkumpul dirumah sesepuh desa untuk melakukan aksi do’a bersama.
Kegitan tersebut langsung dibawah pengawan Polsek Rejotangan dipimpin oleh Kapolsek AKP. Slamet. Rombongan yang saat ini sedang demo dan melakukan orasi, jumlah masa lebih dari 200 orang warga.
Warga yang demo, saat ini sedang bergerak kearah kantor dinas pengairan. dengan mengendarai 4 truk, sesampainya didepan kantor dinas pengairan, masyarakat melakukan orasi dibawah pengawalan ketat pihak kepolisin Polres Tulungagung.
dan disini tuntutan mereka adalah memberikan dokumen resmi yang asli yang diteken pada waktu terjadinya demo tempo hari. dan mereka melakukan tuntutan hak reklamasi atas lahan bekas penambangan G.Cemenung.
Di katakan sumber peserta demo bahwa warga Gunung Cemenung meminta untuk dihentikan semua kegiatan penambangan di G.Cemenung yang dalam arti luas tidak dioper atau dialih tangankan ke pengusaha lain.
Sementara itu baru saja Kasat Samapta Polres Tulungagung AKP Hari kepada Jatimnet Online mengatakan bahwa pihak Polres hanya memberi ijin demo di depan pagar Kantor Dinas Pengairan, saai ini perwakilan sejumlah 11 orang baru beberapa menit memasuki kantor untuk melakukan negoisasi.
Dari perwakilan masyarakat Cemenung yang berjumlah 11 orang saat melakukan pertemuan di Kantor Dinas Pengairan Kabupaten Tulungagung tadi, dari Pemkab diwakili oleh Kabag Hukum Sulistiyowati, Jaenal Arifin Kapala Dinas Pengarian, serta Suroto Kepala Satpol-PPpp, maupun Wati selaku Asisten II.
Pertemuan yang baru berlangsung beberapa saat lalu, tidak menghasilkan kesepakatan sama sekali. Pihak Pemkab tetap ngotot tidak akan menununjukkan bukti dokumen perusahaan dan penutupan tambang yang berada di G.Cemenung.
Keberatan pihak Pemkan menunjukkan dengan alasan privacy, akhirnya pihak masa pemdemo mengancam akan mengerahkan masa yang lebih besar. pada pukul 11.55 wib tadi masa membubarkan diri dengan pengawalan dari Rejotangan.
Bayu dari Jatimnet Tulungagung melaporkan dari lokasi dan bersama team terus mengikuti perkembangan.(b@yu)

ENAM ORANG PERWAKILAN DEMO
MEMASUKI KANTOR DINAS PENGAIRAN
UNTUK NEGO

Tulungagung,Jatimnet online – Saat ini telah terjadi aksi demo bertempat di Kantor Dinas Pengairan Kabupaten Tulungagung. Diperoleh keterangan di tempat, demo yang semula akan dimotori oleh LSM Mangku Bumi yang tadi pagi info diperoleh Jatimnet, ternyata tidak jadi.
Hal tersebut karena masyarakat menghendaki demo secara murni yang dipimpin oleh sesepuh desa tersebut. Demo yang saat saat ini sedang berlangsung, sebelum berangkat masyarakat berkumpul dirumah sesepuh desa untuk melakukan aksi do’a bersama.
Kegitan tersebut langsung dibawah pengawan Polsek Rejotangan dipimpin oleh Kapolsek AKP. Slamet. Rombongan yang saat ini sedang demo dan melakukan orasi, jumlah masa lebih dari 200 orang warga.
Warga yang demo, saat ini sedang bergerak kearah kantor dinas pengairan. dengan mengendarai 4 truk, sesampainya didepan kantor dinas pengairan, masyarakat melakukan orasi dibawah pengawalan ketat pihak kepolisin Polres Tulungagung.
dan disini tuntutan mereka adalah memberikan dokumen resmi yang asli yang diteken pada waktu terjadinya demo tempo hari. dan mereka melakukan tuntutan hak reklamasi atas lahan bekas penambangan G.Cemenung.
Di katakan sumber peserta demo bahwa warga Gunung Cemenung meminta untuk dihentikan semua kegiatan penambangan di G.Cemenung yang dalam arti luas tidak dioper atau dialih tangankan ke pengusaha lain.
Sementara itu baru saja Kasat Samapta Polres Tulungagung AKP Hari kepada Jatimnet Online mengatakan bahwa pihak Polres hanya memberi ijin demo di depan pagar Kantor Dinas Pengairan, saai ini perwakilan sejumlah 6 orang baru beberapa menit memasuki kantor untuk melakukan negoisasi.(b@yu)

DEMO STOP TAMBANG G.CEMENUNG
KRISIS KEPERCAYAAN
TERHADAP BUPATI TULUNGAGUNG


Tulungagung,Jatimnet Online - Laporan Jatimnet langsung dari lokasi pertambangan di G. Cemenung Desa Sukorejo Kecamatan Rejotangan Kabupaten Tulungagung, tentang rencana demo yang sedianya dilakukan hari ini dikabarkan ditunda.
Demo yang bakal digelar tiga hari kedepan nantinya akan diikuti massa sekitar 2.000 orang dipimpin langsung oleh Maliki LSM Mangku Bumi Tulungagung. Hal ini sesuai dengan sumber resmi anggota LSM via ponselnya no 0815566X XXX ke Jatimnen Online Tulungagung.
Penundaan pelaksanaan demo juga disampaikan salah satu anggota LSM Mangku Bumi didepan kantor Sat Intel Polres Tulungagung tadi pada pukul 13.15 wib
Sementara itu dari hasil hasil pantauan yang dilakukan Jatimnet Tulungagung, bahwa kondisi tambang di G. Cemenung dalam keadaan tidak beroperasi dalam tanda kutip.
Sedang dari sumber masyarakat sekitar Tambang G. Cemenung telah tersebar desas desus tentang keberadaan pengelolaan tambang tersebut akan dioper alih ke pengusaha lainnya.
Jika memang demikaian kenyataannya, akan benjadi bumerang bagi bupati tentang krisis kepercayaan masyarakat, hal itu karena di nota kesepakatan yang ditanda tangani oleh Bupati Tulungagung saat terjadi demo besar tempo hari
Demo besaran-berasan terserbut yang bewrlangsung didepan pendopo Kabupaten Tulungagung hari, nyata dengan jelas bahwa tertulis keberadaan penambangan tersebut ditutup untuk selamanya dan tidaK ada pengalihan tambang ke pihak lainnya.
Jaenal Arifin selaku Kepala Dinas Sumber Daya dan Mineral kabupaten Tulungagung ketika dihubungi via HP nya nomor oleh Jatimnet Online 0812343XXXX dari G. Cemenung, Jaenal tidak berani berkomentar banyak pertanyaan yang diajukan Jatimnet Online.
Di kesempatan sebelumnya pada beberapa hari yang lalu, ketika tim Jatimnet Online Tulungagung secara tidak sengaja berada di Desa Tanen, tepatnya dirumah H. Said, melihat adaya pertemuan.
Pertemuan tersebut merupakan pertemuan antara akltifis penggerak demo dengan beberapa kalangan dewan dari fraksi PDI-P yang dipimpin oleh Proyono selaku ketua fraksi yang membidangi masalah sumber daya dan mineral.
Inti pembicaraan, bahwa para aktifis itu memnta dukungan karena tidak menghendaki adanya aktifitas dalam bentuk apapun di tambang yang ada di G.Cemenung,
Sedang nara sumber Jatimnet Online dari Pemkab Tulungagung yang bisa dipercaya, mengatakan telah mendengar akan terjadi adanya pemindahan pengelolaan tambang di G.Cemenung ke pengusaha lainnya. Debat kusir yang terjadi tersebut, tampak adanya pendapat yang berseberangan.
Kalau apa yang disampaikan nara sumber yang jatidirinya hanya untuk redaksi, maka masyarakat akan merasa kecewa dibohongi Bupati Heru untuk ke tiga kalinya.
Tentang adanya naskah kesepakatan yang ditanda tangani oleh bupati yang saat penandatanganan ada Kapolres dan Kasi Intel Kejaksaan yang hadir melakili Kepala Kejaksaan Tulungagung, juga H.Mas’ud dari PKB yang membidangi sumber daya mineral.(b@yu)

Jumat, 18 Juni 2010

KONDISI TANAH LONGSOR DI TULUNGAGUNG
SAAT INI SEMAKIN KRITIS
Tulungagung, Jatimnet online – Kondisi semakin kritis akan terjadinya longsor di Dusun Ngreco Desa Joho Kecamatan Kalidawir Kabupaten Tulungagung membuat pantauan siaga ditingkatkan.
Saat ini warga Dusun Ngreco terancam segera dilakukan dievakuasi, pasalnya di pemukiman warga kondisinya semakin membahayakan. Hal tersebut sesuai pantaun Jatimnet Online saat ini, karena telah terjadi tanah ambles sekitar 12 m.
Padahal sesuai pemantuan Jatimnet Online 1 minggu lalu, terjadinya tanah ambles sekitar 3 m. Untuk mengantisipasi hal tersebut AKP Reta Handayana Kapolsek Kalidarir selaku pengendali pada tgl 12 Juni 2010 bekerja sama dengan instasi terkait mengadakan latihan antisipasi dan evakuasi pada tanah longsor Joho.
Ditempat terpisah Kabah Humas Kabupaten Tulungagung saat dikonfirmasi Jatimnet Online melalui ponselnya no 08133573XXXX, pada jatimnet mengatakan bahwa masyarakat harus mewaspadai keadaan dan harus mengungsi ke Posko yang telah disediakan oleh Pemkab Tulungagung.
Penyediaan Posko tersebut untuk mengantisipasi jika sewaktu-waktu terjadi hal-hal yang tidak dinginkan. Pihaknya juga telah berkoordinasi dengan instasnsi tekait.
Lebih lanjut Mariyani kepada Jatimnet Online mengatakan Pemkab telah memberikan sumbangan berupa 20 dus mie instan , 2 kwintal beras dan 30 dus air minum.
Dari data dilapangan, sebenarnya tanah begkak tersebut telah terjadi sejak tahun 1989. Segang kekuatiran masyarakat menurut pengakuan Sumani, yang bertempat tinggal tepat dibawah tanah yang yang mengalami ambles tersebut, mengatakan bahwa tanah yang berada di lereng gunung sepanjang 500 m lebar 150 m.
Tanah tersebut dikatakan telah bergeser 5 m lebih, sementara dari hasil pantauan dilapangan oleh Jatimnet Online sejak pukul 18.15 wib tadi, jarak tanah yang bengkah akibat pergeseran sudah mencapai 2 m dari rumah penduduk.
Karena kondisi yang terus memburuk, saat ini untuk mengantisipasi terjadinya pecahnya tanah secara mendadak, setiap malam penduduk berjaga menempati beberapa titik pos pantau yang berada di Dusun Ngreco Desa Joho Kecamatan Kalidawir.
Kapolsek AKP Reta Handayana Kapolsek Kalidawir kepada Jatimnet Online mengatakan bahwa pihak Polsek bersama dengan pihak kecamatan maupun dari koramil setempat mem back up antisipasi waspada tanah longsor.
Dikatakan AKP Reta Handayana juga, bahwa kegiatan tersebut juga dibantu dari tenaga Kamtipmas Linmas dengan melakukan penyuluhan kepada masyarakat serta melaporkan secara berkala ke Kabag Ops Polres Tulungagung Kompol Budi Susetyo.
Saat ini 18 Juni 2010 pukul 19.10 wib Bayu Purnomo dari Jatimnet Online masih berada di kawasan Dusun Ggreco Desa Joho Kec Kalidadair mengikuti petugas dalam melakukan pantauan situasi antisipasi dan melaporkan secara online.(b@yu)

Kamis, 17 Juni 2010

OPERASI SAYANG POLRES TULUNGAGUNG
TANGKAP PELAKU BERIKUT BARANG BUKTI
Tulungagung,Jatimnet online - Operasi yang digelar 17 Juni 2010 hingga pk 23.00 oleh pihak Polres Tulungagung Rayon Timur berkekuatan 13 orang personel, yaitu Polsek Kalidawir, Polsek Sumbergempol dan Polsek Ngunut serta Polsek Pucanglaban.
Operasi yang digelar malam ini, menurut AKBP Hery Wahono Kapolres Tulungagung melalui AKP Reta Handayana Kaposek Kalidawir, dikatakan bahwa operasi tersebut merupakan tindak lanjut yang diinstrusikan dari Polda Jatim dalam rangka meminimalkan peredaran rekaman vidio porno dengan bintang selebritis yang saat ini sedang trend dan diburu penggemar vcd porno.
Operasi dengan sasaran narkoba dan miras serta penyimpan VCD Porno dalam memory ponsel, Dalam operasi malam ini berhasil diamankan diamankan barang bukti berupa 2 botol miras, 2 sepeda motor dan ponsel berisi rekaman vcd porno Aril berpasangan dengan Cut Tari maupun dengan Luna Maya.
Dalam operasi berhasil mengangkap pelaku penyimpan vidio porno di dalam HP, Pelaku saat berita ini diwartakan kali pertama jatimnet online sedang menjalani pemeriksaan di Polsek Kalidawir. Pelaku yang sedang di mintai keterangan saat ini adalah W bin A, MI bin S (pelajar Mts di Tunggangri) dan R binti R pelayan cafe dan saat ini pemeriksaan sedang berjalan.(b@yu)

Senin, 22 Maret 2010

Hutan Bareng

Di Ketemukan Mayat Tanpa Identitas
Jatimnet Online, Selasa 22 Maret 2010 sekitar pukuk 16.30 wib diketemukan mayat di hutan Dusun Bareng Desa Sukorejo Kecamatan Kalidawir Kabupaten Tulungagung .
Saat diketemukan dan dketahui mayat tersebut ber jenis kelamim laki-laki memakai jas abu-abu kaos merah bertuliskan PDI-P serta memakai celana pendek warna biru.
Mayat yang diketemukan tersebut diperkirakan berusia 50 tahun, memiliki jenggot panjang dengan tinggi badan sekitar 160 cm. Di tubuh mayat tidak diketemukan adanya penganiayaan.
Jenasah yang diketemukan diperkirakan sewbagai gelandangan, hal itu kerena baju yang dikenakan kondisinya compang camping. Saat ini jenasah berada di RS Kalidawir untuk dilakukan visum (bayu)

Rabu, 17 Februari 2010

Gelar Sidang Perdana Di PN Tulungagung

Pemerasan 3 Wartawan Terhadap Kasek
Tulungagung,Jatimnet Media Online – Tiga orang yang melakukan pemerasan dan berhasil ditangkap ketika sedang akan menerima uang yang diminta, masing masing Anton Rafita Parlindungan Siagian S.ST (wartawan) alamat Jl. Kacapiring no. 24 RT.03 RW. 14 Desa/Kec. Kepanjenkidul Kabupaten Blitar.
Victor Tampubolon (40) swasta alamat RT.3 RW.1 Kelurahan Bangsal Kecamatan Pesantren Kota Kediri dan seorang lagi Luhut Pertamuan Siagian (21), swasta , alamat Jl. Nakulo , No. 14 Kecamatan. Kademangan Kabupaten Blitar.
Mereka menjelang akhir tahun 2009 lalu melakukan pemerasan terhadap kepala sekolah SD dan telah tertangkap anggota jajaran Polres Tulungagung, Saat penangkapan tersebut, AKP Reta Handiana Kapolsek Kalidawir pada Jatimnet Media Online.
AKP Reta Handiana mengatakan ”Kita melakukan penangkapan berdasarkan laporan para kepala sekolah yang merasa jadi korban yang dilakukan oleh tiga oknum tersebut, Tersangka sekarang dalam proses pemeriksaan di Mapolres Tulungagnung”.
Sementara itu, ditempat terpisah KBO Serse Polres Tulungagung Iptu Siswanto diruang kerjanya (saat itu 22/12/09) mengatakan ”Ketika kami ringkus saat penyerahan uang dari Kasek Sutrisno dan Nurkholis disebuah warung Bakso ’Uenak Coy’ didekat kantor Kecamatan Ngunut pukul 11.30 wib.
Rekontruksi terhadap perbuatan ke tiga pelaku telah dilakukan dan di TKP (tempat kejadian perkara) penyerahan uang dari korban yang diminta ke tiga pelaku dan penyerahan dilakukan di warung bakso ’Uenak Coy’ depan Kantor Kecamatan Ngunut Kabupaten Tulungagung.
Informasi yang diterma Jatimnet media Online, Kamis 18/02/2010 pukul 13.00 wib kali pertama di Pengadilan Negeri (PN) Tulungagung akan digelar sidang kasus pemerasan tersebut dengan menghadirkan sejumlah saksi.(Yu-San)

Selasa, 16 Februari 2010

Operasi Miras Polres Tulungagung

Gerebeg Cafe Dinasti & Sita Miras Import
Tulungagung,Jatimnet Media Online – Miras (Minuman Keras) dalam peredarannya dilakukan dengan aturan yang ketat, karena Miras merupakan salah satu unsur Pekat (Penyakit masyarakat) yang dapat menimbulkan tindakan pelanggaran hukum lainnya.
Hal itu karena tetah sering terjadi pengomsumsi miras bertindak diluar kesadarannya. Perkelahian, pengerusakan dan tindakan melawan hukum lainnya tidak sedikit akibat pelaku telah mengonsumsi miras sebelumnya.
Baru-baru ini di jajaran Polres Tulungagung dalam melaksanakan operasi pemberantasan miras telah berhasil mengamankan miras produksi luar negeri di Cafe Dinasty Tulungagung.
Penyitaan miras di Cafe Dinasty milik pengusaha sarana trasportasi ternama di Tulungagung yang dilakukan merupakan prestasi bagi jajaran Polres Tulunggung dalam memangkas kriminalitas yang bersumber dari pengonsumsi Miras.
Peredaran Miras di wilayah Karesidenan Kediri, dari hasil investigasi jatimnet tergolong cukup besar. Hal ini karena terdapat agen miras besar yang berada dikawasan Wlingi Blitar. Sedang Surabaya di kawasan Kawatan terdapat agen super besar baik miras lokal maupun import dan memiliki gudang di daerah Dupak Surabaya.(Yu-San)

Senin, 15 Februari 2010

Di LP Tulungagung Ada Oknum Algojo

Aniaya Tahanan Sampai Babak Belur
Karena Tak Memberikan Uang
Tulungagung,Jatimnet Online – Napi LP Tulungagung bernama Ndorid Sudarmanto (34) telah dianiaya Josaphat Iwan Yustanto staf LP Tulungagung. Menurut sumber jatimnet Online, kejadian tanggal 0/02/2010 lalu berawal Ndorid diintai uang oleh Yustanto.
Karena saat itu korban tidak memberikan karena tidak memiliki uang, akhirnya korban dianiaya pelaku sengingga babak belur dan mengalami luka cukup serius di bebberapa bagian tubuhnnya.
Kondisi korban yang mengenaskan akibat penganiayaan, diketaui istri korban saat embesuk ke LP. Istri korban mengetahui kondisi demikian, akhirnya peristiwa pemalakan disertai penganiayaan yang dilakukan oknum staf LP Tulungagung dilaporkan ke Polres Tulungagung.
Penganiayaan itu terjadi, ketika korban seusai disidang di PN dan akan diasukkan ke LP, saat itulah korban yang dimintai sejumlah uang oleh pelaku berjanji kapan-kapan alau sudah mememiliki uang. Janji itu baru diucapan dan pelaku langsung menganiaya.(Yu-San-sul)

Warga Kuncen dirampok

Sikat Emas 25 Gram & Uang Tunai Rp 17 juta
Tulungagung Jatimnet Media Online – Perampokan di Desa Kuncen Karangreja Tulungagung berhasil menggondol emas seberat 25 gram dan uang tunati Rp 17 juta. Dari keterangan sejumlah saksi, pelaku menggunakan mobil Avansa.
Pelaku perampokan terlihat sebanyak 4 orang, mobil Avansa nopol N 199 NZ yang ditumpangi perampok diparkir didalam pagar. Sopir tetap didalam mobil dan 3 pelaku lainnya turun menjalankan aksinya.
Peristiwa 14/02 2010 malam hari, diantara pelaku memakai jaket warna coklat,rabut keriting dan tubuhnya kurus. Para pelaku saat ini masuk DPO (Daftar Pencarian Orang) dan sedang diburu pihak Polres Tulungagung. (Yu-San-Sul)

Sabtu, 13 Februari 2010

Diketemukan Mayat

Di Lahan Eks Tambak Udang Milik Sony Triple S Kediri
Tulungagung, jatimnet Media Online – Pada hari Sabtu 13/02/2010 pukul 10.00 ditemukan mayat dibawah bongkahan tanggul dibekas tambak udang milik Sony PT Triple S Kediri.
Namun lahan tersebut saat ini tak jelas milik siapa. Sumber warga setempat mrngatakan bahwa sehari-hari lokasi tersebut digunakan sebagai lahan pertanian masyarakat setempat.
Sumber di lokasi kejadian mengatakan korban bernama Sumini (50) warga Dusun Sinie Desa Kalibatur Kecamatan Kalidawir Kabupaten Tulungagung. menurut informasi dari TKP (tempat Kejadian Perkara), pada kejadian naas korban berupaya untuk membuka pintu air untuk membuang air yg mengenang.
Saat upaya dilakukan, tiba-tiba benteng ambrol menimpa korban. Korban meninggal dalam perjalanan ke rumah. Lurah Kalibatur di TKP membenarkan kejidian tersebut.
Lurah Kalibatur mengatakan "Saya sudah minta pada Kapolsek Kalidawir agar tidak usah sampai atas cukup visum disini terus kita makamkan, sekaligus menghimbau agar didirikan Pos Pol Airut bila ada kejadian cepat teratasi.(Yu & San)

Jumat, 12 Februari 2010

Unit Tipiter Polres Tulungagung

Amankan 22 Calon TKW Korban TP Sinergi Bina Karya
Tulungagung, jatimnet media online– Sebanyak 22 calon Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang mendaftarkan diri di PT Sinergi Bina Karya Tulungagung, 12/02/2010 sekitar pukul 14.00 wib diamankan Unit Tipiter Polres Tulungagung.
Dari 22 perempuan para calon TKI yang akan mencari pekerjaan ke luar negeri melalui PT Sinergi Bina Karya Tulungagung, 13 orang berasal dari Tulungagung dan 9 lainnya berasal dari Surabaya, Kediri, Malang dan Jawa Tengah.
Setelalah ditangp, selanjutnya pelaku dan 22 (dua puluh dua) para calon TKI tersebut diamankan di Sat Reskrim Unit Tipiter Polres Tulungagung guna proses penyidikan lebih lanjut.
Setelah diteliti, para calon TKI berhasil diamanka ada yang dalam keadaan hamil dan usia dibawah 18 tahun. Hal itu merupakan pelanggaran terhadap Pasal 35 dan Pasal 51 UU RI Nomor 39 tahun 2004 tentang Penempatan TKI di Luar Negeri.
Apti Suraji Kanit Tipiter Polres Tulungagung bersama anggotanya Bripka Bambang, Briptu Rendy dan Briptu Johan, kemarin turut dalam operasi, berhasil menangkap Hartono (46) warga Desa Petok Kecamatan Mojo Kabupaten Kediri.
Hartono Pimpinan PT Sinergi Bina Karya Tulungagung dengan alamat Ds/ Kec. Kedungwaru, Kab. Tulungagung, tditangkap Jajaran Polres Tulungagung karena telah melakukan perekrutan dan penempatan calon TKI yang tidak memenuhi persyaratan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 35 dan Pasal 51 UU RI Nomor 39 tahun 2004 tentang Penempatan TKI di Luar Negeri.
Dari penangkapan pelaku, petugas juga menyita barang bukti berupa 1 (satu) buku pendaftaran CTKI yang bertujuan ke Malsya dan Singapura, 13 (tiga belas) buku pasport, 19 (sembilan belas) lembar formulir pendaftaran CTKI, 1 (satu) bendel Surat ijin keluarga dan Perijinan para calon TKI dan 1 (satu) bendel hasil medical serta mengamankan juga 22 (dua puluh dua) perempuan calon TKI yang berada di penampuangan.(Yusan/Res Tag)

Rabu, 10 Februari 2010

Ditinggal Menikmati Nasi Lodo

Kaca Mobil Dipecah Isinya Di Jarah
Tulungagung, Jatimnet Media Online – Gara-gara perut lapar dan mampir makan di warung nasi lodo, barang berharga di mobil lenyap dijarah. Total kerugian akibat barang-barangnya dijarah, total mencapai Rp 45 juta.
Drs. Bambang Agus Susetyo,MM.Mp (50) tempat tinggal Jl Kapten Kasihin no 28 Plandaan Kabupaten Tulungagung, mengatakan bahwa kejadiannya Rabu 10/02/2010 sekira pukul 15.25 Wib, mampir ke warung nasi lodo milik Yusuf Jl.Abdul Fatah Botoran Tulungagung.
Saat menikmati menu nasi Lodo, mobil Grand Vitara warna Silver milik Bambang diparkir tak jauh dari warung.Setelah selesai makan, mendapati kaca mobilnya sudah pecah dan barang berharga didalam mobil telah raib.
Barang-barang yang dijarah. 1 buah tas berisi laptop merk acer, 1 buah tas coklat berisi 2 buah handphone merk Nokia, 1 buah buku tabungan BCA, 1 buku tabungn BRI, 1 buku tabungan Bank Jatim, 1 buku tabungan BPR Jatim serta uang tunai Rp 20 juta.
Dari jumlah barang yang ada didalam mobil dan uang tunai total kerugian Rp. 45 juta. Seentara itu sumber Hapra menyebutkan bahwa pelaku penjarahan dua orang mengendarai motor Honda Megapro warna hitam tahun 2004 memakai jaket warna hitam dan belakang berwarna orange.
Sementara teridentifikasi pelaku memiliki ciri-ciri tubuh tingngi bambut keriting. Pihak Polres Tulungagung saat ini sedang mengumpulkan data untuk mengejar pelaku penjarahan barang milik Bambang pekerjaan PNS Kabupaten Tulungagung. (YuSan)

Diduga Tersangkut Soal Dana Partai

Besok Pukul 09.00 wib Dilakukan Panggilan Terakhir

Tulungagung,jatimnet media online – Nn bendahara DPC PDIP alamat Jl.Stasiun Tulungagung diduga ada masalah keuangan intern partai. menurut info yang layak dipercaya, Nn telah dipanggil sebanyak dua kali oleh DPC PDI-P.
Pemanggilan kepada Nn, dikatakan oleh nara sumber bahwa pemanggilan tersebut untuk hadir dan pihak DPC-PDIP meminta pejelasan tentan keuangan kepada Nn.
Sumber juga menjelaskan bahwa besok 11/02/2010 pukul 09.00 wib pagi merupakan pemanggilan terakhir yng diberikan partai untuk Nn, jika panggilan terkhir tersebut tak dindahkan, mamak pihak PDIP akan melakukan tindakan.
Kabar terakhir yang diterima redaksi pukul 19.15 wib tadi, mengatakan bahwa akan dilakukan penjemputan paksa dari pihak PDIP kepada Nn. (Yu$@n)

Selasa, 09 Februari 2010

Tim Tele Matika Polda Jatim Di Polres Tulungagung

Beri pengarahan Peningatan & Fungsi Unit Telematika Polres
Tulungagung,Jatimnet media online - Polres Tulungagung pada hari Selasa 9/02/2010 kedatangan tamu dari Tim Supervisi Telematika Polda Jatim. Tim yang hadir tersebut diterima di ruang Wakapolres,
Rombongan yang dipimpin AKBP Catur yang diterima oleh Wakapolres Kompol Kingkin Winisuda,SH.S.I.K. bersama Kabag Ops Polres Tulungagung Kompol Susetya Budi Utama, Kasat Reskrim Polres Tulungagung AKP Mustofa, Kasat Reskoba Polres Tulungagung AKP Soegiharjo di ruang kerja Waka Polres Tulungagung.
Selama berada di Polres Tulungagung, Tim dari Polda Jatim memberi pengarahan untuk meningkatkan peran dan fungsi unit Telematika dalam menunjang pelaksanaan tugas Kepolisian khususnya di Polres Tulungagung. (yu/Res.TAG)

Minggu, 07 Februari 2010

Advokat Bawa Senpi Ditangkap

BB diamanan di Polres & Pemilik di Kenai Wajib Lapor
Tulungagng,jatimnet media online – Jamal,SH (70) mantan Kedes Desa Campurdarat Kecamatan Campurdarat Kabupaten Tulungagung, Jamal Sabtu 6/02 lalu ditangkap petugas dari Polres Tulungagung.
Penangkapan terhadap Advdokat dan mantas Kades tersebut di rumah makan ayam lodo Bu Mamik di Jl. Raya Ploso Kandang, karena diketahui membawa senjata api laras pendek jenis sofpgun, yang hanya dibekali kartu anggota DAS tanpa ada dokumen resmi.
Penangkapan tersebut menurut sumber dari Polres Tulungagungm mengacu pada Juklak (petunjuk & pelaksanaan) dari Kapolri, sekarang BB (barang bukti) diamankan di Mapolres dan Jamal dikenai wajib lapor (San/Yu)

Kamis, 04 Februari 2010

Kembangkan Kasus Tangkap Pelaku

Peracik Obat Daftar G Ditangkap Polisi
Tulungnagung,jatimnet media online – Suroso (24) sedang naas. ia yang memiliki keahlian dalam meracik dan menjual obat jenis daftar G. Saat itu Suroso tanpa menyadari bahwa 2 orang yang ditawari ‘produknya’ adalah aparat Kepolisian.
Saat kejadan, Briptu Jonatan dan Briptu Wahyu Adi anggota Satnarkoba Polres Tulungagung sedang engembangkan serta melakukan penyelidikan, tiba-tiba Suroso warga Desa Kedaton Kecamatan Kedungwaru menawarkan obat produknya ke kedua petugas.
Kontan saja, bukan mendapatkan uang hasil penjualan, namun malah dirinya langsung saat itu juga diringkus dan mengamankan barang bukti berupa 16 butir pil double l,1 buah hp motorola,1 buah miras merk tomy stanly.
Atas pengakapan tersebut, Briptu Wahyu mengtakan bahwa tanggapannya tersebut mempunyai keahlian meracik obat daftar G yang selama ini usahanya berkedok sebagai farmasi untuk menghilangkan abi kalau sesungguhnya peracik obat jenis Narkoba. (San\ yu)
Sumber berita: hapraindonesia.com

Selasa, 02 Februari 2010

Hari Ini FKPD Tungagung Menuju Jakarta

Perjuangkan Tunjangan Perangkat Desa Sesuai UMR
Dan Usia Pensiun 64 Tahun
Jatimnet media online – Perwakilan dari FKPD (Forum Komunikasi Perangkat Desa) Kabupaten Tulungagung hari ini sekitar pukul 10.45 wib berangkat menuju Jakarta dengan mengendarai bus Rahayu Wira Abadi Nopol AG 7523 UR.
Keberangkatan rombongan sekitar 30 orang tersebut dengan tujuan kantor DPR-RI untuk menemui Komisi 2 dan Komisi 8 untuk mengajukan tuntutan. Harapan utusan dari Tulungagung agar usia pensiun dikembalikan usia 64.
Selain itu, juga meminta tunjangan perangkat desa disesuaikan dengan UMR. Hal itu seperti disampaikan ke jatimnet media online oleh Jito selaku perangkat Desa Tanjung Kecamatan kalidarir sebelum robonganberangkat.(Bayu/San)

Indek Berita Tulungagung

Evakuasi Mayat di kolam

FOKUS LENSA : Ketika Demo Itu Digelar

FOKUS LENSA : Ketika Demo Itu Digelar

FOKUS LENSA : Ketika Banjir Itu Datang.....

FOKUS LENSA : Ketika Banjir Itu Datang.....

Lensa Investigasi : Curanmor Di Tulungagung

Jatimnet Media Online

  ©HAPRA INDONESIA MEDIA GROUP JATIMNET MEDIA TANPA TINTA.